Mencoba mengingat kembali sebuah perjalanan hidup yang saat nhe gue rasa.
Layak roda yang berputar, hidup tak selalu di atas bahkan tak jua di bawah.
Gambaran kehidupan warna ea bak pelangi yang dengan perbedaan ea semakin indah..
Gue gk akan merasa aneh..
Atau harus berkata "woow gitu" dengan keragaman yang gue alami saat nhe.
"Inilah Hidup" kata ea semakin tampak warna yang berbeda semakin sedap di pandang (thu kata orang)
Mmmmmmm...
Saat nhe gue sendiri dalam sepi tertutup oleh sunyi.
Seperti ea gue lagi berada pada puncak keterpurukan.
Phi..
Sebenar ea gk demikian she.
Sepi gk berarti duka.
Seperti hal ea sunyi gk berarti lara..
Gue gk akan berhenti bersyukur bahkan nhe lah salah satu keindahan
(Detik Tersepi)
Yang harus gue syukuri.
Dengan keadaan nhe gue ngerasa jauh lebih nyaman, hati kian tentram.
Meski terkadang gue ingin she menetang, hanya untuk sekedar melampiaskan kepuasan yang di tawarkan oleh tipuan jaman.
Akh......
Gue tau dunia nhe hanya sementara tak kekal dan akan lapuk di makan usia.
Kalau pun ia (bumi)masih berumur lama, gue lah yang justru takkan sanggub mengimbangi ea.
Biarlah...
Biarlah nhe menjadi ladang untuk menuai keindahan yang sebenar ea.
Yang nyata dan kekal tanpa batasan, seperti yang di janjikan.
Gue hanya ingin punya bekal yang cukup untuk sampai kesana, sampai pada keindahan yang di inginkan.
Namun apapun thu sepi bukanlah musuh yang harus di takuti, karna sepi adalah suatu ruang untuk mengkaji dan mengintrospeksi diri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak loe buat gue
Klik di atas ☝